PPS Ingatkan Petugas PPDP Untuk Coklit Data Pemilih Dengan Metode "Door to Door"

PPS Cikupa memberikan arahan coklit data pemilih oleh PPDP, foto Iman/PanduDesa

Indonesianewsgo - Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) diimbau untuk melaksanakan tugasnya melakukan pencocokan dan penelitian ( coklit) secara benar dan sungguh-sungguh.

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Erik Priatno mengatakan, proses coklit yang benar adalah dilakukan dengan mendatangi dari rumah ke rumah (door to door).

Dikhawatirkan, kata Erik, selama ini seringkali cara kerja petugas PPDP hanya dari belakang meja, dan tidak betul-betul datang ke rumah.

Malah, sambungnya, ada juga yang menyuruh anaknya untuk mengecek warga pemilih.

Atau, lantaran merasa sudah hapal dengan data warga pemilih, lantas melakukan coklit hanya berdasarkan perkiraan.

"Karena itu, kami ingin mengimbau kepada seluruh PPDP khususnya di Desa Cikupa, mereka harus bekerja sungguh-sungguh mendatangi rumah ke rumah setiap warga, serta tetap mematuhi protokol kesehatan. Mencatat yang harus dicatat. Mencoret yang harus dicoret," kata Erik di Cikupa, Rabu (15/7/2020).

Erik juga menegaskan, petugas PPDP tidak diperkenankan untuk meninggalkan data yang digunakan untuk proses coklit di rumah warga. Dengan harapan, agar warga itu sendiri yang mengisi datanya.

"Kadang data itu ditinggal saja, nanti warga yang ngisi sendiri. Itu tidak boleh. Ini demi langkah awal memperbaiki data pemilih Pilkada 2020," terangnya.

Pelepasan PPDP pada Coklit Pilkada 2020, foto : Iman/Pandudesa

Lebih lanjut dia mengatakan, apabila coklit pilkada 2020 serentak ini berhasil, maka akan menghasilkan data pemilih tetap yang rapi.

Data pemilih tetap di Pilkada yang rapi akan menyumbang perbaikan data untuk Dinas Kependudukan.

Sementara itu, Panitia Pengawas Desa Topan Nugraha mengatakan, kegiatan coklit ditengah pandemi covid19 ini, petugas PPDP harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kegiatan coklit ini tetap patuhi protokol kesehatan. coklit ini tidak hanya mendata pemilih saja. namun lebih dari itu, dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga, metode “door to door” sangat pas untuk dilakukan,” pungkasnya.

Penulis : Iman/PanduDesa


Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel