Sektor migas alami kesulitan, karena harga minyak turun berdampak keuntungan tips

Ilustrasi merdeka.com


Antasela.com - Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, saat ini kondisi sektor migas sedang mengalami kesulitan, sebab harga minyak yang turun membuat keuntungan yang diperoleh tipis.


Ini akan membuat investasi pada sektor migas tidak menarik dan jika ini terjadi, maka sektor migas akan memasuki masa berbahaya karena Kegiatan pencarian sumber migas baru akan menurun.


"Persoalan harga crude maka margin semakin sempit semakin tidak menarik, kalau itu terjadi sangat berbahaya," kata Sugeng, dalam diskusi online, di Jakarta, Sabtu (19/12).


Menurutnya, jika pencarian sumber migas baru tidak dilakukan maka produksi migas ke depannya aman menurun, sedangkan kebutuhan terus meningkat, setiap ekonomi tumbuh 5 persen maka kebutuhan migas juga tumbuh 4 persen. Sebab itu, sektor migas Indonesia membutuhkan investasi baru untuk meningkatkan produksi migas agar kebutuhannya terpenuhi.


"Di sektor hulu masih butuh investor, di sektor hulu harus memastikan cadangan migas, juga memerlukan eksplorasi," ujarnya.


Menurut Sugeng, bahaya pada sektor hulu migas bisa dihindari, jika pemerintah membuat kebijakan yang menarik minat investasi. "Saya mendorong agar bersama Skk Migas dan Kemenetrian ESDM agar inevstasi di sub sektor hulu menraik. kalau tidak sangat bahaya sekali," tuturnya.


Sugeng mengungkapkan, pemerintah memang sedang menggalakan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Namun, EBT tidak bisa menutup kebutuhan energi di Indonesia, sektor migas pun tetap menjadi andalan pemenuhan energi nasional.


"kapanpun kita mau berlaih ke EBT tetapi faktanya konsumsi negara yang mau maju konsumsi di bidang migas masih naik," imbuhnya.


Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com (mdk/azz)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel