Penting! Tips Menabung untuk Wanita Mulai dari Susun Anggaran, Siapkan Dana Darurat, Cepat Bayar Utang, Batasi Belanja Hingga Berinvestasi

Tilustrasi/simulasikredit.com

Antasela.com - Tak bisa dipungkiri bahwa menabung merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan untuk mencapai kemandirian finansial di masa yang akan datang. 


Kendati tampak sederhana, namun kenyataannya aktivitas ini cukup sulit dilakukan, apalagi bagi kaum hawa. Kebanyakan wanita mudah sekali tergoda dengan tawaran promo atau diskon belanja sehingga sering kali tak berpikir panjang dalam membelanjakan uangnya. Inilah sebabnya wanita sulit untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung.


Kemandiriannya finansial tentu tak hanya didominasi oleh para pria saja, wanita pun menginginkannya. Namun, bagaimana kemandirian finansial bisa dicapai jika wanita mudah ‘lapar mata’? Berikut tips menabung untuk para wanita agar dapat mencapai kemandirian finansial.


Menyusun anggaran terperinci

Kehabisan uang tanpa mengetahui alokasinya tentu sungguh menyakitkan. Sesal kemudian pastinya tak akan ada guna. Sebab itu, Anda kaum wanita harus pandai-pandai dalam mengelola keuangan. Tak hanya bisa membeli barang yang dibutuhkan bahkan diinginkan, Anda juga bisa menyisihkan sebagian untuk ditabung. Bagaimana caranya?


Menyusun anggaran. Anggaran sangat penting untuk merencanakan dan melacak pengeluaran Anda setiap bulannya. 


Mulailah dengan membuat catatan secara terperinci tentang gaji atau penghasilan yang Anda terima atau miliki, kemudian buat rincian pengeluaran Anda, mulai dari yang rutin seperti biaya listrik, pulsa atau pakat data ponsel, transportasi, sewa, dan konsumsi sehari-hari hingga yang tak terduga sebagai cadangan seperti sumbangan pernikahan, sumbangan teman atau keluarga sakit, dan lain-lain.


Catatan penghasilan dan pengeluaran dalam bentuk anggaran tersebut akan memudahkan Anda dalam mengatur keuangan. Anda akan mengetahui komposisi penghasilan yang dibelanjakan, sehingga Anda pun bisa menyisihkan sebagian untuk ditabung. Bahkan, dengan menyusun anggaran secara terperinci, Anda bisa memperkirakan prioritas kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.


Membangun dana darurat

Pada prinsipnya menabung dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencapai kemandirian finansial di masa yang akan datang, atau setidaknya untuk memenuhi kebutuhan saat kondisi darurat. 


Setiap orang hampir dapat dipastikan mengalami atau menghadapi keadaan darurat, hanya waktunya saja yang berlainan satu sama lain. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa kita tidak selalu berhasil mewujudkan segala sesuatu yang telah direncanakan, karena ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi sehingga menyebabkan gagalnya rencana yang telah disusun dengan rapi.


Tanpa disengaja ponsel terjatuh hingga pecah atau tercelup dalam air sehingga rusak dan tak bisa digunakan lagi. Tak hanya itu, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba hewan peliharaan sakit. Selain itu, dalam perjalanan menuju tempat kerja, tiba-tiba ban motor atau mobil pecah sehingga harus diganti dengan yang baru. 


Berbagai keadaan darurat itulah yang juga harus diantisipasi agar Anda tetap dapat mengakses dana dengan mudah tanpa harus berutang atau membayar dengan kartu kredit. Sebab itu, penting untuk membangun dana darurat sejatinya sebagai langkah antisipatif terjadinya kedaruratan yang memaksa Anda mengeluarkan uang dalam jumlah cukup besar.


Membayar utang secepatnya

Agar aktivitas menabung efektif dengan nilai tabungan yang maksimal, sebaiknya hindari utang yang berlebihan. Sebab, utang dapat menjadi penghambat untuk mencapai potensi tabungan Anda. 


Tak hanya harus membayar utang pokok, Anda juga dibebani dengan bunga tinggi yang harus dibayarkan selama jangka waktu utang berjalan. Jika diakumulasikan, besaran bunga utang sering kali hampir bahkan lebih besar dari utang pokoknya. Sayang bukan?


Namun, apabila Anda memiliki utang, maka segerakan untuk membayarnya. Prioritaskan pembayaran utang yang paling besar cicilannya seperti kartu kredit, KPR, kredit kendaraan, atau yang lainnya. 


Meski dirasa cukup berat di awal, namun akan terasa ringan di akhir. Jika Anda memiliki dana lebih, bayarlah utang pokok sehingga beban bunga yang Anda bayarkan akan berkurang.


Batasi keroyalan dalam berbelanja

“Gila belanja” seolah sudah menjadi ciri bahkan karakter kaum wanita. Godaan akan aneka produk yang cantik nan menarik ditunjang dengan gebyar diskon sering kali mampu membobol pertahanan kaum wanita. 


Sebab itu, kebanyakan wanita mudah memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap barang-barang yang diinginkan, meskipun sebenarnya mereka tidak membutuhkannya. Jebakan promo dan tingginya keroyalan dalam berbelanja inilah yang memicu kaum wanita berlaku boros.


Untuk menghindari gaya hidup boros, Anda harus membatasi diri dan keroyalan dalam berbelanja. Alihkan keroyalan Anda dalam berbelanja ke keroyalan dalam menabung. 


Jangan mudah terpancing untuk membeli barang-barang atau aset yang akan kehilangan nilainya seiring dengan berjalannya waktu seperti produk-produk fashion baik baju, sepatu, tas, aksesoris, dan lain sebagainya.


Belilah barang yang benar-benar Anda butuhkan, karena barang tersebut akan memberikan manfaat secara maksimal pada diri Anda. Dengan demikian, Anda bisa memaksimalkan nilai tabungan sehingga kemandirian finansial di masa yang akan datang akan dapat Anda capai dengan lebih mudah.


Berinvestasi

Berinvestasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang dan membangun kekayaan. Investasi kontradiksi dari utang, di mana investasi akan memberikan Anda penghasilan atau keuntungan, sedangkan utang justru akan mengurangi penghasilan Anda.


Bukankah investasi memiliki risiko yang menyebabkan kerugian? Memang. Sebab itu, Anda harus jeli dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan Anda. Artinya, pilihlah jenis investasi yang risikonya paling ringan. Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih seperti reksadana, obligasi, properti, emas, dan saham. 


Dari sekian banyak jenis investasi tersebut, reksadana memiliki risiko yang paling kecil, namun tingkat pengembalian yang bisa Anda peroleh pun kecil. Sementara saham merupakan jenis investasi dengan tingkat risiko paling besar namun potensi pengembalian yang bisa diperoleh pun besar (high risk high return).


Selain pertimbangan risiko dan tingkat pengembalian, keahlian dan jumlah modal yang dimiliki pun harus dipertimbangkan dalam memilih jenis investasi. 


Investasi saham membutuhkan keahlian dalam membaca situasi pasa dan pergerakan harga saham di pasar modal. Selain itu juga dibutuhkan modal cukup besar dan investasi ini berlangsung jangka panjang.


Sebaliknya, reksadana tidak membutuhkan keahlian khusus dan modal besar. Sebab, pengelolaan dana dilakukan oleh manajer investasi, sehingga Anda hanya akan mendapatkan laporan dan hasil dari modal yang diinvestasikan.


Jadi, mana investasi yang harus dipilih? Tentu sangat objektif, karena tergantung pada minat dan selera Anda masing-masing. Jika Anda bingung dan kesulitan untuk memilih jenis investasi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan penasihat atau konsultan keuangan yang berkualitas dan profesional.


Bagi sebagian wanita, menabung merupakan aktivitasJadi, mana investasi yang harus dipilih? 


Tentu sangat objektif, karena tergantung pada minat dan selera Anda masing-masing. Jika Anda bingung dan kesulitan untuk memilih jenis investasi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan penasihat atau konsultan keuangan yang berkualitas dan profesional.


Bagi sebagian wanita, menabung merupakan aktivitas yang sulit dilakukan. Mereka sering tergoda untuk membelanjakan uangnya pada hal-hal yang diinginkan, bukan dibutuhkan. 


Namun, bukan berarti wanita tidak bisa mencapai kemandirian finansial. Demikian semoga bermanfaat . sumber simulasikredit.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel