Asing bukukan net sell Rp 1 triliun, saham-saham ini diobral asing Hingga Jumat (27/11)
![]() |
ilustrasi/kontan.co,id |
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
kembali melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat
(27/11). IHSG menguat 0,41% atau naik 23.419 poin ke level 5.783.335 pada
penutupan perdagangan.
IHSG dibuka di zona hijau meski sempat memasuki zona merah tapi kembali
berbalik arah dan bertahan di zona hijau hingga perdagangan berakhir.
Mengutip data RTI, tujuh dari 10 sektor menghijau. Sektor perkebunan
menguat paling tinggi 4,56%, disusul sektor konstruksi 2,68% dan sektor tambang
2,47%. Sektor perdagangan juga bertambah 1%, kemudian sektor barang-barang
konsumsi naik 0,76%.
Sementara itu sektor yang berakhir di zona merah adalah sektor aneka
industri tertekan 1,16%, sektor keuangan turun 0,38% dan sektor industri dasar
terpangkas 0,37%.
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 32,8 miliar dengan nilai
transaksi Rp 16,6 triliun. Sebanyak 28=75 saham menguat, 206 turun dan 147
stagnan. Di tengah kenaikan IHSG asing bukukan net sell Rp
1 triliun di seluruh pasar.
Investor asing paling banyak melego saham PT Sarana Meditama Metropolitan
Tbk (SAME) Rp 580,9
miliar. Saham SAME pun anjlok 6,48% ke level Rp 202 per saham. Total
volume perdagangan saham SAME mencapai 4,37 miliar dengan nilai transaksi Rp
609,1 miliar.
Asing juga melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) RP 193,2 miliar.
Saham BBCA turun 1,47% ke Rp 31.925 per saham. Total volume perdagangan saham
BBCA mencapai 30,9 juta dengan nilai transaksi Rp 994,7 miliar.
Asing juga melego saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) Rp 150 miliar. Saham
CASA stagnan di level Rp 390 per saham. Total volume perdagangan saham CASA
mencapai 775 juta dengan nilai transaksi Rp 300,7 miliar.
Berikut 10 saham net sell terbesar asing pada
perdagangan Jumat:
Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius
Laoli
1. SAME Rp 580,9 miliar
2. BBCA Rp 193,2 miliar
3. CASA Rp 150 miliar
4. HMSP Rp 94,3 miliar
5. BBNI Rp 84,6 miliar
6. UNVR Rp 69,1 miliar
8. BBRI Rp 59,6 miliar
9. ASII Rp 58,1 miliar
10. CPIN Rp 48,8 miliar