Hari Pertama Masuk Sekolah, Orangtua Antar Anak Untuk Dapatkan Bangku Paling Depan
![]() |
Suasana masuk sekolah pertama dengan diantar orang tuanya, foto ; Iman/PanduDesa |
Indonesianewsgo - Antuasiasme orangtua murid di SDN 1 Ciawi, Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada hari pertama masuk sekolah begitu terlihat, Senin (13/7/2020).
Pantauan Jurnalis Desa, sejak pagi orangtua sudah bersiap-siap untuk mengantar anaknya ke sekolahnya, para orangtua murid tampak memakai masker, menerapkan himbauan pemerintah terkait protokol kesehatan.
Ada yang duduk-duduk di depan kelas, ada yang mengintip di jendela sambil memerhatikan aktivitas anaknya di sekolah.
Bahkan, ada orangtua yang menemani anaknya sampai di dalam kelas lantaran anaknya tidak mau ditinggal.
Tak seperti tahun ajaran sebelumnya, kali ini sekolah dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada penerapan metode belajar.
Skema belajar itu dilakukan berbeda-beda tergantung kemampuan fasilitas yang dimiliki sekolah dan tingkat keamanan daerah dalam masa pandemi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengizinkan pembelajaran tatap muka jika masuk zona hijau.
Salah satu orangtua murid, Olis (33), misalnya ibu rumah tangga ini menyempatkan waktu untuk mengantarkan anaknya masuk pada hari pertama sekolah.
Olis mengaku senang dapat mengantar anaknya pada hari pertama sekolah di tengah kesibukannya.
Dia berangkat dari rumah pukul 06.30 WIB untuk sampai sekolah lebih awal.
"Iya karena saya pikir kan rebutan bangku ya, makanya datang pagi supaya anak saya dapet duduk di depan biar kalau belajar fokus ke gurunya," ujarnya.
Selain untuk mencarikan anak kursi di depan, Olis juga ingin menularkan ke anaknya semangat bersekolah.
“Iya ini sampai semingguan palingan nganterin. Soalnya kan ngelihat anak saya kelasnya di mana, biar dia bisa mandiri juga,” tambahnya.
Sementara, Novi (29) saudaranya Olis, mengatakan, ia sengaja mengantarkan anaknya ke sekolah hari ini.
"Iya tadi awal-awal biasa lah ngambek-ngambek tidak mau sebangku sama yang belum kenal, eh pas dituker sama murid sama di Madrasah langsung akrab," ucapnya.
Ia mengatakan, setelah tiga hari ke depan dirinya akan melepaskan anaknya berangkat sekolah bersamaan teman dan saudaranya.
"Oh iya pasti setelah tiga hari, palingan udah dilepas anaknya. Saya antar sampai ke rumah neneknya terus bareng sama pamannya," tutur Novi.
Sebab dikala anaknya masih sekolah agama di Madrasah, anaknya kerap sulit untuk bersekolah.
Novi mengatakan, pada hari pertama ini ia bersyukur anaknya sudah mendapatkan teman dan suadaranya bermain di sekolah. Sehingga, Ia tidak perlu khawatir apabila nanti anaknya sekolah tidak diantar.
"Saya bersyukur banyak temen dan saudaranya dari satu kampung yang sekolah disini. Jadi saya tidak khawatir jika nantinya tidak diantar," tutupnya.